Senin, 26 Maret 2012

Pengakuan Tina Styliandou: Dulu Aku Diajari Untuk Membenci Islam

Tina Styliandou : Dulu Aku Diajari untuk Membenci Islam Penulis : Redaksi KSC Saya lahir di Athena, Yunani, dari orang tua penganut Kristen Ortodok Yunani. Keluarga ayah saya tinggal di Istanbul, Turki, hampir di seluruh hidup mereka. Ayah pun lahir dan besar di sana. Mereka keluarga sejahtera, berpendidikan baik dan seperti sebagian besar Kristen Ortodok yang tinggal di negara Islam, mereka sangat berpegang teguh dengan ajaran agama. Tiba masa ketika pemerintah Turki memutuskan menendang mayoritas keturunan Yunani keluar dari negara itu dan menyita kekayaan, rumah serta bisnis mereka. Kondisi itu memaksa keluarga ayah saya kembali ke Yunani dengan tangan kosong. Ini yang dilakukan Muslim Turki dan itu yang mengesahkan, menurut mereka, untuk membenci Islam. Keluarga Ibu saya tinggal di sebuah pulau Yunani di perbatasan antara Yunani dan Turki. Selama serangan Turki berlangsung, Turki menguasai pulau tersebut, membakar rumah-rumah. Demi keselamatan, penduduk pulau pun melarikan diri di daratan utama Yunani. Lebih banyak alasan lagi untuk membenci Muslim Turki. Yunani, lebih dari 400 tahun dikuasai Turki. Akhirnya kami, kaum muda Yunani diajarkan untuk meyakini bahwa setiap kejahatan yang dilakukan terhadap Yunani, adalah tanggung jawab Islam. Jadi, selama beratus tahun kami diajari, dalam buku-buku sejarah dan agama, untuk membenci dan mengolok-olok agama Islam. Dalam buku kami, Islam bukanlah sebuah agama dan Rasul Muhammad saw. bukanlah nabi. Ia hanyalah seorang pemimpin dan politisi sangat cerdas yang mengumpulkan aturan dan hukum dari kitab Yahudi dan Kristen. Lalu ia menambahi dengan ide-idenya sendiri dan menguasai dunia. Di sekolah, kami bahkan diajari untuk mengolok-olok dia, istrinya serta sahabat-sahabatny. Semua 'karikatur' dan lelucon kasar terhadapnya--yang dipublikasikan di banyak media saat ini--adalah bagian dari pelajaran kelas dan ujian kami!. Alhamdulillah, Allah melindungi hati saya dan kebencian terhadap Islam tak pernah memasuki kalbu. Bantuan terbesar bagi saya mungkin dari dua orang tua yang bukanlah sosok relegius. Mereka jarang mempraktekkan ritual keagamaan dan hanya datang ke gereja saat ada pernikahan dan pemakaman. Alasan yang membuat ayah saya menarik diri dari agamanya ialah korupsi yang ia saksikan dilakukan para pendeta setiap hari. Bagaimana mungkin orang-orang ini berkotbah tentang Tuhan dan kebaikan tapi pada saat bersamaan mencuri dari dana gereja, membeli vila dan memiliki mobil Mercedes serta menyebarkan gagasan homoseksual di kalangan mereka sendiri? Apakah ini perwakilan yang benar dari agama yang akan memandu kami, mengoreksi kami dan mendekatkan kami kepada Tuhan. Ayah saya muak dengan mereka dan itulah yang membuat ia menjadi atheis. Gereja-gereja pun mulai kehilangan jemaat, paling tidak di negara saya, karena aksi para pendeta. Sebagai remaja, saya mencintai buku dan membaca banyak. Saya sendiri tidak pernah benar-benar puas dengan Kristen yang saya peluk. Saya mempercayai Tuhan, rasa takut dan cinta kepadanya, namun yang lain sungguh membingungkan saya. Saya mulau mencari namun saya tak pernah mencari dan memelajari Islam. Mungkin karena latar belakang pendidikan saya bertentangan dengan ajaran ini. Namun alhamdulillah, Ia mengasihi jiwa saya dan memandu saya kepada cahaya. Ia mengirimkan ke hidup saya seorang suami, lelaki Muslim yang menumbuhkan cinta ke dalam hati saya. Kami saat itu menikah tanpa memedulikan perbedaan agama. Suami saya selalu bersedia menjawab pertanyaan apa pun yang terkait agamanya, tanpa merendahkan keyakinan saya--bagaimanapun salahnya mereka. Ia tak pernah menekan atau bahkan meminta saya untuk berpindah agama. Setelah tiga tahun menikah, memiliki kesempatan mengenal Islam lebih jauh dan membaca Al Qur'an langsung, dan juga buku-buku agama lain, saya pun meyakini tak ada sesuatu yang bersifat trinitas. Muslim meyakini hanya Satu Tuhan yang tak bisa disandingkan dengan apa pun. Tidak memiliki anak, pasangan dan tidak ada sesuatu di muka bumi yang berhak disembah selain Dia. Tidak ada satupun yang berbagi keesaannya dengan-Nya dan juga sifat-sifat-Nya. Saya pun memeluk Islam. Namun saya menyembunyikan agama baru dari orang tua, teman-teman selama bertahun-tahun. Kami tinggal bersama di Yunani tanpa pernah meninggalkan ajaran Islam dan sungguh luar biasa sulit, hampir mustahil. Di kampung halaman saya tidak ada masjid, tidak ada akses ke studi Islam, tidak ada orang berdoa atau berpuasa, atau seseorang mengenakan jilbab. Ada beberapa imigran Muslim yang datang ke Yunani untuk masa depan keuangan lebih cerah. Mereka membiarkan kehidupan Barat menarik dan mengorupsi mereka. Hasilnya, mereka tak mengikuti ajaran agama dan mereka sepenuhnya tersesat. Suami dan saya harus shalat dan berpuasa mengikut kalender. Tidak ada Adzhan dan tidak ada komunitas Islam untuk mendukung kami. Kami merasa setiah hari mengalami kemunduran. Keyakinan kami melemah dan gelombang menyeret kami. Ketika putri kami lahir, kami memutuskan--demi menyelamatkan jiwa kami dan putri kami--bermigrasi ke negara Islam. Kami tidak ingin membesarkan dia dalam lingkungan Barat yang bebas di mana ia harus berjuang keras menjaga identitas dan mungkin berakhir tersesat. Terimakasih Tuhan, ia telah memandu kami dan membawa kami kesempatan untuk bermigrasi ke negara Islam, di mana kami mendengar kalimat-kalimat merdu Adhzan. Kami pun dapat meningkatkan pengetahuan dan cinta kami pada-Nya serta pada Rasul Muhammad SAW. Dari Republika Online

Pohon Shalat

liat ni adalah salah satu bukti kebesaran ALLAh Swt yang berada di sydne Australia kalau anda liat pohon ini setengah batang pohon membungkukkan batangnya seperti orang sedang rukuk,dan anehnya lagi pohon ini menghadap ke kiblat

Peta Dunia

Bukit Wajah Manusia

Ini adalah bukit yang terletak di Peru. jika bukit ini diputar 90 derajat, seperti inilah Wajah manusianya.

Hamil dan melahirkan dalam 3,5 jam

Hamil dan melahirkan dalam 3,5 jam Warga Desa Kotanapal, Kecamatan Bungamayang, Lampung Utara (Lampura) geger. Pasalnya, Bekti Wahyuningsih, 21, warga desa setempat, setelah merasakan perutnya sakit dan membesar selama 3,5 jam langsung melahirkan bayi laki-laki normal. Gadis itu sebelumnya sama sekali tidak mengandung dan belum pernah berhubungan badan. Dikutip kolom-inspirasi dari Poskota, bayi ajaib tersebut lahir tepat pukul 18.30 WIB Sabtu (10/10). Ketika lahir, di telapak tangan kanan bayi itu sempat muncul bentuk putih seperti tulisan Arab berbunyi Rahmadani. Keajaiban berikutnya saat lahir tubuh bayi yang memiliki berat 2,6 kilogram itu sangat bersih. Selain itu, beberapa jam setelah lahir sang bayi sudah lincah bergerak, seperti dapat membolak-balik badan ke kiri dan ke kanan. Sumarji, 42, paranormal setempat yang berada berada di rumah Bekti saat kelahiran bayi itu, mengaku ketika memeriksa tangan Bayi tersebut ia melihat bentuk putih tulisan Abjad Arab berbunyi Rahmadani. Karena itu, ia menyimpulkan kelahiran anak tersebut sudah membawa nama sendiri. “Tapi tulisan itu tidak lama dan kemudian menghilang. Karena tulisan itu bunyinya Rahmadani, anak itu diberi Rahmadani. Saya berpendapat anak ini nanti akan membawa rahmat bagi keluarga, desa ini, dan daerah ini,” ujar dia. Warga Desa Kotanapal sendiri menyambut gembira dan menyatakan murni kekuasaan Tuhan atas kelahiran bayi itu. Mereka menyakini bayi yang diberi nama Rahmadani itu akan mendatangkan rahmat bagi desa Kotanapal dan sekitarnya. Sedangkan, Bekti masih terbaring lemah usai melahirkan bayi ajaibnya itu. Dengan suara yang masih lemah, Bekti mengaku Sabtu (10/10), sekitar pukul 15.00, berada di dapur karena mau memasak. Tiba-tiba, ia merasa sakit di perutnya. Merasa sakit, Bekti memanggil Siti, sepupunya yang bersebelahan rumah. Namun saat Siti tiba di rumahnya, Bekti langsung jatuh pingsan. Siti yang terkejut memberitahu warga karena kedua orang tua Bekti sedang berada di Lampung Selatan. Warga yang datang lalu membawa Bekti ke kamarnya. Hasil pemeriksaan dokter, Bekti divonis menderita sejumlah penyakit (komplikasi, red), antara lain sakit jantung, paru-paru, dan gangguan rahim. Ia bahkan divonis dokter tidak boleh melahirkan karena gangguan rahim. LUMPUH Pulang dirawat dari rumah sakit, Bekti jatuh lumpuh. Karena menderita berbagai penyakit dan lumpuh, suami Bekti pun meninggalkannya. “Waktu pergi, suami Bekti belum pernah menyentuhnya,” kata Khalil, warga sekitar. Hal serupa, juga diungkapkan sejumlah warga lainnya. Warga Desa Kotanapal menyatakan lumpuh yang diderita Bekti hanya dua bulan. Setelah sembuh, wanita itu menjaga peliharaan ternak sapi orang tuanya. “Jadi memang selama ini Benti benar-benar tidak hamil. Ia melahirkan benar-benar karena atas kekuasaan dan kehendak Allah. Ini harus diterima dan ini adalah titipan-Nya yang harus dijaga,” kata Ibnu Hajib, anggota DPRD Lampung Utara dari DP-II yang tinggal di Desa Kotanapal saat ditemui di rumah Bekri kemarin. Lahirnya bayi laki-laki yang menghebohkan seantero Lampung pada Sabtu (10/10) lusa lalu itu, merupakan anugrah bagi ibu dan keluargaanya namun juga meninggalkan sejuta misteri serta tanya. Siapa sebenarnya bayi yang lahir kurang dari empat jam masa kehamilan itu. Bekti Wahyuningsih, 21, yang merupakan ibu dari bayi ajaib itu sendiri, merasa tidak mengalami pertanda apa-apa baik saat akan datang kejadian itu maupun ketika bayi itu lahir. Menurut perempuan tamatan SMP tersebut, Senin (12/10) dirinya tidak merasakan apa-apa baik itu kejadian janggal maupun mimpi, sebelum kejadian dimana kehamilannya langsung melahirkan seorang bayi laki-laki. “Saya tidak merasakan apa-apa, baik itu mimpi atau kejadian nyata. Yang saya rasakan hanya mules, lalu perut saya membengkak seperti orang hamil, lalu saya melahirkan bayi,” jelasnya dengan terbata-bata. Kerabat Bekti yang pada saat gadis lugu itu melahirkan ada di sana, juga tidak melihat kejanggalan baik dari diri kerabatnya itu, maupun di lingkungan sekitar rumahnya. Yang ia tahu saat itu Bekti mengeluh perutnya mules, lalu tak lama kemudian melahirkan bayi. Ia sendiri sempat sok dan terperanga, saat kerabatnya itu melahirkan bayi laki-laki dengan berat 2.6 kilogram itu padahal ia sendiri tahu, bahwa Bekti belum memiliki suami atau menikah dan ia pun mengaku tak pernah berhubungan intim dengan siapa pun. Menurutnya lahirnya bayi laki-laki itu, bisa jadi sebuah anugerah dan rezeki, tetapi bisa juga menjadi pertanda. Pos Kota Online (12/10) memberitakan, gadis itu mengaku kaget, karena merasa tidak hamil, tapi melahirkan bayi laki-laki dalam kondisi sehat. Yang dia rasakan hanya mules sebelum melahirkan.[ruanghati.com] sumber:laksanaberita.info ~A

Bayi dalam rahim ibu Bersujud bila mendengar Ayat Al-Qur'an

Bayi dalam rahim ibu Bersujud bila mendengar Ayat Al-Qur'an Penelitian yang mengejutkan akhir-akhir ini bahwa musik classic seperti Mozart dapat mempengaruhi tumbuh kembang sang janin. Malah di sebuah situs dinyatakan Surabaya Ehealth klo ingin mempunyai anak yang cerdas hendaknya orang tua mengoptimalisasi anak sejak dini. Dan oleh dokter di web tersebut disarankan menggunakan musik Mozart. Tetapi bagaimanakan islam memandang hal ini. Tiap bayi lahir dalam keadaan fitrah, tentu suara-suara firman Allah lebih baik daripada suara-suara orang yang tidak pernah bersujud pada pencipta sang janin. Berikut ini kutipan pendapat Habib Munzir mengenai kehamilan seorang ibu. “saya sarankan agar anda dan istri anda banyak membaca alqur’an untuk menuntun kemuliaan dalam rahim istri anda. dibuktikan oleh para ilmuwan bahwa bayi didalam rahim terpengaruh dengan suara musik, oleh sebab itu bila diperdengarkan suara musik blues, classic dan musik musik yg tenang maka itu membantu pertumbuhannya. Dari penemuan ini kita mengambil kesimpulan betapa agungnya bayi yg ketika didalam rahimnya diperdengarkan kalamullah swt, tentunya jauh lebih agung dari musik2 non muslim. saya sarankan anda dan istri anda banyak membaca surat Muhammad saw, berharaplah rahmat Allah sebagaimana bangkitnya rahmatan lil ‘alamin kemuka bumi ini (saw) membawa segala rahmat Nya swt.” Untuk membuktikan pendapat Habib Munzir, setelah saya baca sana-sini ternyata sudah ada yang berekspresimen dengan meng-USG ibu hamil kemudian dibacakan Al Quran, dan selama proses pembacaan tersebut dipantau melalui alat USG kehamilan. Dalam video tersebut dibandingkan posisi bayi sebelum dan sesudah di bacakan. Subhanallah, karena semua bayi hakekatnya sudah islam dan iman kepada Allah dan orang tuanya-lah yang menjadikan nasrani, yahudi dan majusi. Hasilnya ketika dibacakan surat Al Fatihah dan Al Baqarah bayi dalam janin dengan di USG terdiam dalam kondisi sujud seakan-akan mengenali suara-suara yang sedang dibacakan. sumber:petiknews.com ~A

Telinga bertulis Allah

Telinga bertulis Allah Anak pasangan suami istri, Risma Pujianto (24) dan Novitasari Marsudi (23) warga Desa Labruk Lor Kecamatan Lumajang, terlahir dengan kondisi daun telinganya berlafadzkan Allah. Balita yang berumur 15 hari, lahir dihari raya Idul Adha dan diberi nama Ahmad Adha Reno Pujianto. Proses lahirnya Adha, bayi dengan daun telingan berlafadz Allah secara normal dibidan Bu Ima di Kawasan GOR Wira Bhakti Lumajang. Daun telinga Adha diketahui pertama kali oleh Kakeknya, Marsudi, saat sudah dibawa pulang kerumah. kakeknya," kata Risma yang berkerja sebagai Pegawai Harian Lepas di Reskrim Polres Lumajang dirumahnya, Jum'at (03/12/2010). Dia menambahkan, dengan adanya kelainan pada telinga buah hatinya, dirinya seakan tidak percaya dan menganggap anugerah Allah Swt.

Tulisan arab di tubuh Bayi di Rusia

Tulisan Al-Qur'an di tubuh Bayi PERCAYA atau tidak, seorang bocah di Rusia yang baru berumur 9 bulan, Ali Yakubov mendapatkan keajaiban. Tidak lama setelah kelahirannya, kulit bocah tersebut muncul tulisan yang berlafadzkan ayat suci Al-Qur’an. Salah satu ayat yang muncul meinyatakan ‘Allah adalah pencipta seluruh alam’. Uniknya lagi, petikan ayat suci ini hanya timbul setiap Senin dan Kamis malam. Menurut lansiran Interfax, kisah ayat Alquran muncul di tubuh bayi masih menjadi perhatian serius di Rusia. Salah seorang ulama Rusia menganggap pemunculan ayat suci itu sebagai peringatan dari Tuhan. “Kami menganggapnya sebagai peringatan untuk muslim Rusia dan Dagestan. Mereka harus menjalani perintah Allah, menyesali kesalahan-kesalahannya, dan melepaskan diri dari konflik dan perpecahan yang kini melanda Dagestan dan Caucasus,” kata seorang ulama, Akhmedpasha Amiralaev seperti dilansir The Sun, sebagaimana dikutip detik.com Hingga kini logika maupun peralatan kedokteran memang belum mampu memecahkan misteri bocah Rusia tersebut. Dilansir Interfax, Rabu (21/10/2009), mulanya orang tua Ali tidak memberitahukan kepada siapapun akan keajaiban si bayi. Tulisan Alquran pertama kali muncul di dagu Ali. Setelah dagu, ayat-ayat Alquran pun mulai terlihat pada punggung, lengan, kaki dan perut Ali. Setelah berkali-kali terjadi, orang tua Ali akhirnya memutuskan memberitahukan keajaiban itu kepada dokter. Terlebih bila ayat-ayat itu muncul, Ali seperti kesakitan. “Ali selalu merasa tidak sehat ketika tanda itu muncul. Ia menangis dan suhu badannya meningkat,” ujar ibu Ali, Medina. Saat ayat-ayat Alquran itu muncul di tubuh bayinya, Medina mengaku tidak mungkin menggendong Ali. “Badannya secara aktif bergerak, sehingga kami menaruhnya di tempat buaian. Sangat sulit melihatnya menderita,” ceritanya. Sekarang, bagaimanakah kita memaknai kejadian aneh seperti ini? Wallahua’lam bissawab Salam> ASA Tanggapan Syarif Ridwan : SubhanaLLah, bila tulisan tersebut memang muncul dengan sendirinya! Bila melihat tulisan arab yang tertera jelas dari ujung kaki hingga pangkal paha anak tersebut, maka itu bukan ayat al-Qur’an, tapi salah satu hadits Rasulullah saw.: لو تعــلمون مــا أعـلم لضحكتم قليـلا و لبكيتم كثيرا Artinya, “Bila saja kalian mengetahui apa yang saya ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Salam! sumber:jakarta45.wordpress.com ~A

Bocah kelas 5 sd Gaza hafal Al-Qur'an

Bocah kelas 5 SD Gaza Hafal Al-Qur'an JAKARTA, Selasa (Sahabatalaqsha.com) : Paltimes, tadi malam (sore hari waktu setempat), Senin 13 September, mengangkat kisah anak Palestina termuda yang telah hafal seluruh isi kitab suci Al Qur’an, Mahmud Ahmad Salamah, yang kini duduk di kelas 5 sekolah dasar. Mahmud kecil tumbuh bersama Al Qur’an sejak ia berusia 4 tahun. Saat itu ia dapat membaca Al Qur’an pada halaman berapa saja dengan bacaan yang baik dan benar tanpa dituntun oleh siapa pun ketika membacanya, sehingga membuat siapa pun yang mendengarnya terkagum-kagum. Mahmud Salamah (11 tahun) mulai menghafal Al Qur’an dengan dorongan orangtuanya. Setelah 2 hari ia mengikuti Program Tahfizh Al Qur’an di Masjid Ar Rahmah di kawasan Al Amal, sebelah barat kota Khan Yunis, ayahnya meninggal dunia. Ia pun menjadi anak yatim, dan merasakan tahun-tahun getir kehilangan sosok seorang ayah setelah itu. Kesedihan karena wafatnya sang ayah sempat membuatnya sejenak terhenti menghafal Al Qur’an, sampai suatu waktu semangatnya untuk menghafal kitab suci umat Islam itu kembali menguat ketika ia mendapatkan teman yang mendukungnya. Saat itu ia duduk di kelas 3 sekolah dasar. Ahad 12 September yang lalu, di Jalur Gaza diadakan upacara wisuda 24.000 hafizh Al Qur’an yang telah menyelesaikan hafalan mereka pada tahun ini. Para hafizh Al Qur’an tersebut berasal dari berbagai distrik di Jalur Gaza. Awal Menghafal Al Qur’an Mahmud Salamah menghafal seluruh isi Al Qur’an hanya dalam waktu 9 bulan, yaitu sejak 1 Desember 2007 sampai 31 Agustus 2008. Ia menghafal di Masjid Abi Dzar Al Ghifari yang terletak di sebelah barat Khan Yunis. Namanya tercatat di Buku Catatan Para Penghafal Al Qur’an di Gaza, sebagai hafizh (hafal seluruh isi Al Qur’an) Al Qur’an termuda. Pada kesempatan itu, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama dan PM Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyya, memberikan penghargaan kepada anak tersebut. Beberapa hari sebelumnya, Mahmud Salamah telah mendapatkan ijazah resmi Hifzh Al Qur’an (sertifikat kelulusan menghafal seluruh isi Al Qur’an), setelah ia sukses melalui ujian yang diselenggarakan oleh Dewan Khusus Penguji. Kedua orang tua Mahmud Salamah adalah pengajar, ayahnya mengajar sampai akhirnya meninggal dunia tahun 2005. Sepeninggal ayahnya, ibunya melanjutkan apa yang dilakukan almarhum ayahnya, mendorong dan membimbingnya menghafal Al Qur’an. Mahmud mengatakan kepada Quds Pers, “Kakek saya sangat mendorong saya menghafal Al Qur’an, ayah dan ibu saya pun selalu memotivasi saya untuk itu. Dulu, setiap hari Jum’at saya pergi bersama ayah saya ke Masjid Ar Rahmah untuk melaksanakan shalat Jum’at dan setelah itu saya mengikuti program Al Qur’an di sana. Saya sangat menyukai kegiatan menghafal Al Qur’an sejak kecil. Saya sangat bersyukur kepada Allah.” Tentang bagaimana ia mulai menghafal Al Qur’an, Mahmud bercerita, “Saya menghafal dengan bertahap. Saya mulai dari surat-surat pendek, sehingga hal itu memudahkan saya ketika memulai menghafal. Pada saat saya mulai menghafal surat-surat panjang, saya menemui beberapa kesulitan, namun kemudian saya terbiasa dengan hafalan tersebut, akhirnya hal tersebut menjadi mudah bagi saya.” Selama bulan Ramadhan yang baru saja berlalu, Mahmud mengulang-ulang (muraja’ah) hafalannya 1 juz setiap selesai shalat. Guru Pembimbing Mahmud Mahmud Salamah menghafal Al Qur’an di bawah arahan Syaikh Bilal Al Ghurabali. Menurut ibunya yang dipanggil Ummu Muhammad, beliaulah yang berperan besar dalam keberhasilan putranya menghafal Al Qur’an. Tentang Mahmud Salamah, Al Ghurabali berkata, “Sejak awal saya sangat kagum dan terperangah dengan kecepatannya menghafal, kecerdasan dan kemuannya yang sangat kuat untuk menghafal Al Qur’an. Saya mengganggapnya sebagai anak saya sendiri, dan saat itu saya sangat berharap agar dia menjadi seorang hafizh Al Qur’an yang baik. Saya merasa perlu memberikan perhatian khusus kepadanya. Dan ternyata, dalam waktu 6 bulan pertama, Mahmud telah mampu menghafal 7 juz Al Qur’an dengan baik dan benar, lalu setelah itu, pada bulan-bulan musim panas yang lalu, ia berhasil menyelesaikan menghafal 23 juz lainnya, sehingga ia telah hafal seluruh isi Al Qur’an.” Syaikh Bilal mengatakan bahwa seluruh jama’ah shalat di masjid tempat Mahmud menghafal Al Qur’an, mengenal dan mencintainya. Sedangkan Imam Masjid memanggilnya, “Maulana,” panggilan yang biasa diberikan kepada para ulama dan qari Al Qur’an. Tak Suka Publisitas Meski prestasi yang diraihnya sangat membanggakan, Mahmud Salamah tidak suka dipublikasikan. Sejumlah media yang ingin mewawancaranya pun pernah ia tolak karena merasa bahwa publikasi dirinya di media-media, tidaklah perlu. Maka Quds Press adalah satu media yang beruntung karena berhasil mewawancarainya. Ibu dan gurunya, Syaikh Bilal berkata, “Akhirnya kami berusaha menjelaskan kepadanya bahwa dirinya akan menjadi teladan yang baik bagi orang lain melalui wawancara dengan media.” sumber: fahimquran.blogspot.com ~A

Anak dari keluarga non muslim hafal al-Qur'an


Anak dari keluarga Non-Muslim Hafal Al-Qur'an Allah menunjukkan bukti kebesarannya pada seorang bocah kecil yang lahir dari keluarga non-Muslim dan bukan dari bangsa Arab. Pada umur satu tahun, anak ini telah membaca Al-Qur’an dan menguasai 5 bahasa. Ayat pertama yang ia hafal adalah: “Jika kamu beriman maka kamu akan diterima oleh Allah...” Selain itu, dia juga telah Shalat 5 waktu. Padahal, dia tidak pernah diajari atau mempelajarinya. Pada saat usianya 5 ahun, dia telah hapal dan mengerti seluruh isi serta makna bacaan Al Qur’an. Dia pun pandai berceramah dan mengajak orang2 mengikuti ajaran Allah dan Rasulnya, Nabi Muhammad SAW. Karena keajaiban ini, Orang tua dan 1000+ orang yang menyaksikan segera masuk Islam. Kini dia telah bergelar Sheikh Sarifuddin. Subhanallah... betapa besarnya kekuasaan Allah. Akankah kita masih tidak percaya lagi akan kebesaran-Nya?